TRIBUNKALTIMCO - Rocky Gerung tanggapi harga bahan bakar (BBM) nonsubsidi yang mengalami kenaikan lagi lagi. Seperti yang diketahui, harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex diumumkan oleh
Menurutensiklopedia, Jika harga BBM diumumkan akan naik maka permintaan BBM akan . pada saat ini? jawabanya adalah turun
ItulahPenejelasan dari Pertanyaan Jika harga BBM dan gas 3 kg diumumkan naik oleh Pemerintah, maka permintaan akan BBM dan gas 3 kg akan? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Perhatikan rangkaian listrik di atas, Jika saklar 2 dibuka dan saklar 1 ditutup, maka lampu yang akan tetap menyala adalah lampu nomor lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya.
Menaikkanharga BBM di tahun depan akan memberikan risiko yang besar bagi ekonomi
Duahari terakhir ini, masalah kenaikan harga BBM menjadi topik pembicaraan hangat di mana-mana. Mulai dari warung kopi sampai media sosial, dari obro Jika Prabowo Presiden RI, Harga BBM Tidak Akan Naik?
jikaharga bbm diumumkan akan naik maka permintaan bbm akan
. Jakarta - Gubernur Bank Indonesia BI Perry Warjiyo memperkirakan inflasi makin tinggi bila pemerintah memutuskan menaikkan harga bakar minyak subsidi atau harga BBM subsidi dalam waktu dekat. Secara keseluruhan tahun 2022 ini, ia memprediksi inflasi Indeks Harga Konsumen IHK bisa mencapai 5,24 inflasi inti yang semula diprediksi tetap terkendali di rentang 2 hingga 4 persen, menurut Perry, bisa naik hingga 4,15 persen pada akhir tahun ini. “Dengan perkembangan itu, inflasi IHK di atas 5 persen atau 5,24 persen,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa 23 Agustus satu pemicu lonjakan inflasi tersebut, menurut dia, adalah kenaikan harga komoditas global yang mendorong kenaikan inflasi yang tinggi pada komponen harga bergejolak volatile food dan harga yang diatur pemerintah administered prices hingga Juli 2022. Sementara inflasi harga bergejolak dan harga yang diatur pemerintah pada Juli 2022 masing-masing sebesar 11,47 persen dan 6,51 persen secara tahunan year-on-year/yoy.Perry menjelaskan, walaupun pemerintah sudah menambah subsidi dan kompensasi energi hingga Rp 502 triliun, kenaikan harga BBM nonsubsidi turut menyumbang kenaikan inflasi harga yang diatur pemerintah. Selain itu, ada juga kekhawatiran tekanan pada inflasi inti yang berasal dari efek kenaikan inflasi pangan dan harga yang diatur berbagai sebab itu, bank sentral akhirnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen pada RDG Agustus 2022. “Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi volatile food,” tutur itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pemerintah harus menambah anggaran subsidi hingga Rp198 triliun jika tak ada langkah pembatasan konsumsi ataupun kenaikan harga Pertalite dan Solar subsidi. Selanjutnya "Kalau tidak lakukan apa-apa, maka Rp 502 triliun tidak akan cukup." 12 Selanjutnya
JAKARTA, - Pemerintah mengisyaratkan segera mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada pekan lalu. Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga bahan BBM subsidi Pertalite dan Solar pada pekan ini. Luhut mengungkapkan, harga BBM subsidi saat ini sudah membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN hingga Rp 502 triliun. "Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini BBM subsidi. Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian karena kita harga BBM termurah di kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," kata dia dalam Kuliah Umum Universitas Hasanuddin pada Jumat 19/8/2022. Baca juga Luhut Bilang, Jokowi Mungkin Umumkan Kenaikan BBM Minggu Depan Soal dampak kenaikan harga BBM subsidi ke inflasi, Luhut mengatakan, hal itu akan tergantung dari besaran harga kenaikan harga Pertalite dan Solar. Menurut dia, kebijakan kenaikan harga BBM merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengurangi beban APBN. Selain itu, pemerintah mengaku sudah melakukan upaya peralihan ke kendaraan listrik, penggunaan biofuel. "Jadi tadi mengurangi pressure ke kita karena harga crude oil naik yang sekarang kebetulan agak turun itu kita harus siap-siap karena subsidi kita kemarin Rp 502 triliun. Kami berharap bisa tekan ke bawah tadi dengan pengurangan mobil, motor ganti dengan listrik, kemudian B40, menaikkan harga Pertalite yang tadi kita subsidi cukup banyak dengan juga tadi Solar," papar dia. Meski kenaikan harga BBM hampir pasti, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pemerintah masih mengkaji wacana tersebut. "Ini yang masih terus dipikirkan, jadi masih dalam penggodokkan. Masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan apa tidak. Tapi bagaimana ini berjalan dengan baik," kata Ma'ruf dalam siaran pers, Sabtu 20/8/2022. Baca juga Wapres Keputusan Naikkan Harga BBM Bersubsidi Masih Dikaji Meski demikian, Ma'ruf mengakui bahwa subsidi BBM yang ditanggung pemerintah kini sangat besar, sehingga pemerintah perlu mengkaji wacana menaikkan harga BBM bersubsidi. "Nah, jadi kalau ada kenaikan-kenaikan lagi, ini memang supaya subsidi ini bisa sustain, bisa terus berlanjut," ujar Ma'ruf. DPR belum terima informasi Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa hingga hari ini belum ada usulan dari pemerintah yang disampaikan kepada DPR terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Yang pasti belum ada usulan dari pemerintah untuk kenaikan BBM," ujar Puan saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno GBK Minggu, 21/8/2022. Puan yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP itu enggan menyampaikan sikap partainya terkait isu kenaikan harga BBM dia, keputusan untuk menaikkan harga BBM ada di tangan pemerintah pusat, bukan pihak legislatif, apalagi partai. "Kenaikan BBM itu kan yang memutuskan pemerintah, eksekutif, bukan legislatif, kita tunggu saja pemerintah nantinya menyikapi rencana tersebut seperti apa," kata Puan. "Yang pasti dalam pidato tanggal 16 yang lalu, kami DPR sudah menyampaikan agar pemerintah menggunakan APBN secara efektif, efisien, dan memprioritaskan kepentingan masyarakat," ucap dia. Baca juga Rencana Kenaikan Harga BBM, Inflasi, dan Solusi yang Bisa Ditempuh... Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM bersubsidi di saat masyarakat sedang optimistis meningkatkan perekonomian akibat pandemi Covid-19. Muzani berpendapat, kenaikan BBM ini akan menimbulkan terjadinya kenaikan inflasi yang dapat membuat harga bahan pokok ikut meningkat. “Setelah berhasil lewati keterpurukan, masyarakat berharap harga pokok dan harga BBM tidak mengalami kenaikan. Meskipun kami menyadari bahwa anggaran subsidi BBM saat ini telah mencapai jumlah yang fantastis, yakni sebesar Rp 502 triliun,” ujar Muzani dalam keterangan pers yang diterima oleh di Jakarta, Jumat 19/8/2022. Sekretaris Jenderal Sekjen Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Gerindra itu berharap, pemerintah mampu meningkatkan pendapatan negara melalui hal lain, misalnya lewat pajak, retribusi, dan penerimaan negara bukan pajak PNBP secara signifikan untuk tahun yang akan datang. “Jalan satu-satunya untuk tidak menaikan harga BBM adalah pemerintah harus mempertimbangkan segala opsi dalam menghadapi situasi seperti ini. Selain itu, pemerintah juga harus cermat dalam mendapatkan sumber-sumber pendapatan negara,” kata Muzani. Isyarat-isyarat dari Jokowi Sebelum wacana kenaikan harga BBM menguat, Presiden Jokowi sudah kerap kali menyinggung soal besarnya subsidi BBM yang ditanggung negara. Baru-baru ini, presiden mengatakan, ada subsidi yang jumlahnya sangat besar untuk bisa menahan agar angka inflasi Indonesia tidak tinggi. Baca juga Selain Menaikkan Harga BBM Subsidi, Pemerintah Juga Percepat Penggunaan B40 dan Kendaraan Listrik Presiden menekankan bahwa subsidi yang besar juga berdampak kepada ketahanan anggaran pendapatan dan belanja negara APBN. "Sekali lagi, kita semuanya harus melihat angka-angka inflasi. Karena angka inflasi yang berada di angka 4,9 persen tadi itu masih didukung oleh ketidaknaikan, tidak naiknya harga BBM kita, Pertalite, Pertamax, solar, LPG, listrik, itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian," ujar Jokowi dalam rapat pengendalian inflasi di Istana Negara, Kamis 18/8/2022. "Itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya, itung-itungan kita di tahun ini subsidinya Rp 502 triliun. Angkanya gede sekali. Ini yang harus kita tahu, untuk apa untuk menahan agar inflasinya tidak tinggi," ujar dia. Namun, Jokowi mengingatkan, besarnya subsidi tidak selamanya mampu ditanggung APBN. Presiden menyebutkan, pemberian subsidi untuk BBM ini akan kembali dihitung oleh Menteri Keuangan. "Apakah terus menerus APBN akan kuat? Ya nanti akan dihitung oleh menteri keuangan," tutur Jokowi. Baca juga Diminta Jokowi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Ini 3 Jurus yang Disiapkan Menhub Sementara itu, Pada 7 Juli 2022, presiden juga menyinggung soal kemampuan APBN dalam menanggung subsidi BBM di Tanah Air. Jokowi pun memberikan gambaran jika APBN tidak mampu lagi menanggung subsidi tersebut. Menurutnya, kenaikan harga BBM kemungkinan dapat terjadi sebagaimana kondisi di sejumlah negara."Harga bensin kita masih karena apa ? disubsidi oleh APBN. Jangan tepuk tangan dulu, ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi," ujar Jokowi di tengah-tengah sambutannya dalam rangka Hari Keluarga Nasional 2022 di Medan. "Kalau APBN sudah tidak kuat mau gimana lagi? Ya kan? Kalau BBM naik, ada yang setuju?" ucap dia. Pertanyaan tersebut mendapat respons langsung dari masyarakat Medan yang hadir di acara itu. Warga yang hadir pun kompak menjawab "Enggaaak,". "Pasti semua akan ngomong tidak setuju," timpal Jokowi. Baca juga Jokowi dan 3 Menteri Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM Subsidi, Ini Respons Pertamina Dia lantas menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya masih melakukan impor untuk separuh dari kebutuhan minyak untuk Indonesia, sehingga, apabila harga minyak di luar naik, Indonesia harus membayar lebih banyak untuk harga impor tersebut. Menurut Jokowi, kenaikan harga jual minyak dunia ini dipengaruhi oleh perang Ukraina-Rusia dan juga kondisi pandemi. Dia mengungkapkan, saat masih normal, harga minyak dunia 60 dollar AS per barrel. Sementara itu, saat ini harganya naik menjadi 110-120 dollar AS per barrel. "Sudah dua kali lipat, hati-hati. Negara kita ini, kita masih tahan untuk tidak menaikan yang namanya Pertalite. Negara lain yang namanya BBM, bensin itu sudah di angka di Jerman," ujar dia. Tidak hanya sekali itu saja Presiden Jokowi menyinggung soal subsidi negara terharap harga jual bensin. Pada Maret 2022 lalu, Jokowi pernah menjelaskan soal setiap negara di dunia yang menghadapi kesulitan karena melonjaknya harga minyak dunia. Lonjakan harga minyak dunia dipicu pasokan global yang semakin ketat. Baca juga Pertamina Patra Niaga Jamin Pasokan BBM Aman Ia menyampaikan, harga minyak dunia saat itu sudah bergerak di atas 100 dollar AS per barrel, melonjak dua kali lipat dari harga normal yang sekitar 50-60 dollar AS per barrel. Kondisi ini membuat sejumlah negara menaikkan harga BBM. Jokowi menilai kenaikan harga BBM menjadi isu yang sensitif di Indonesia. Lantaran, ketika terjadi kenaikan harga BBM, meski tidak lebih besar dibandingkan negara lainnya, pasti memicu gelombang demonstrasi. Kemudian pada April 2022, presiden menyatakan, pemerintah terus berupaya keras agar harga BBM jenis Pertalite tidak naik dari angka Rp per liter yang berlaku saat ini. Lalu pada 21 Juni 2022, Jokowi pernah pula menyinggung besarnya subsidi yang diberikan negara agar harga jual bensin tetap murah untuk masyarakat. Menurut Jokowi, subsidi yang diberikan negara agar harga bensin tetap rendah sangat besar. Dia lantas menyampaikan perhitungan bahwa besar total subsidi yang diberikan negara tersebut bisa digunakan untuk biaya pembangunan Ibu Kota. "Di Singapura bensin sudah Rp Jerman sudah Rp di Thailand sudah Rp kita masih Rp tapi ini yang harus kita ingat, subsidi kita ke sini bukan besar, tapi besar sekali. Bisa buat bangun ibu kota satu. Karena angkanya sudah Rp 502 triliun," kata dia. Baca juga Harga BBM Subsidi Bakal Naik, YLKI Khawatir Pangan Mahal Jokowi menekankan, kondisi seperti ini harus dipahami semua pihak. Sebab, belum bisa dipastikan sampai kapan negara bisa bertahan dengan subsidi sebesar itu. "Kalau kita enggak ngerti angka-angka, kita enggak merasakan betapa besarnya persoalan saat ini. Membangun ibu kota itu IKN Rp 466 triliun. Sementara anggaran ini untuk subsidi," ujar Presiden. "Tapi ini enggak mungkin tidak disubsidi sebab akan rame. Itungan sosial politiknya juga kita kalkulasi," kata dia. Meskipun kerap kali mengeluhkan besaran subsidi BBM yang tinggi, Presiden Jokowi pun sempat menyatakan menjamin pemberian subsidi bahan BBM tetap berlanjut hingga akhir 2022. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu sejumlah pemimpin redaksi di Istana Kepresidenan pada 13 Juli 2022. "Presiden mengatakan kita sekarang ini dijamin pemerintah sampai akhir tahun subsidi BBM akan terjaga," ujar Pemimpin Redaksi Berita Satu Primus Dorimulu usai pertemuan. "Nah subsidi BBM, subsidi energi kita sudah di atas Rp 500 triliun. Jadi banyak sekali kita punya subsidi energi BBM dan listrik. Itu pemerintah sudah komitmen untuk subsidi," kata dia. Baca juga Dikabarkan Bakal Naik, Cek Harga BBM Saat Ini Terkait subsidi itu akan berlanjut pada 2023 atau tidak, hal tersebut masih akan dilihat perkembangannya. Sebab, apabila harga berbagai komoditas turun, maka harga minyak dunia juga akan ikut turun. "Bagaimana ke depan 2023? Apakah subsidi akan dilonggarkan atau tidak lihat nanti, tapi kalau harga komoditas dunia turun, harga minyak dunia turun, maka harga BBM akan turun juga," jelas Primus yang juga anggota Forum Pemimpin Redaksi itu. "Kita harapkan ketegangan Rusia dan Ukraina mereda, akan sangat membantu ekonomi kita. Presiden yakin kita di atas rata-rata," ujar dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA, - Permintaan bahan bakar minyak BBM di berbagai daerah Indonesia mulai merangkak naik, seiring dengan terus direlaksasinya aturan pembatasan pergerakan oleh pemerintah. PT Pertamina Patra Niaga mencatat, dibandingkan periode awal PPKM, saat ini permintaan BBM ritel meningkat 8 persen, industri pertambangan meningkat 35 persen, industri perkebunan 26 persen, sektor migas 21 persen, dan industri lainnya mencapai 17 juga Harga BBM Pertamina dan Shell Ada yang Turun, Mana Lebih Murah? Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, konsumsi BBM sektor ritel Pertamina secara nasional pada kuartal III-2021 mencapai 34 juta kilo liter KL, meningkat hingga 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rinciannya, untuk BBM jenis bensin atau gasoline, meningkat sekitar 4 persen, dan untuk diesel atau gasoil bahkan mencapai 10 persen. "Bahkan untuk solar subsidi konsumsi harian sejak September mengalami peningkatan 15 persen dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021," kata Irto, dalam keterangannya, Minggu 17/10/2021. "Kenaikan signifikan terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Riau," tambah dengan kenaikan konsumsi tersebut, subholding Pertamina itu berusaha memastikan stok dan penyaluran BBM, dan melakukan penambahan solar sudsidi di beberapa wilayah yang mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan. Baca juga Ada Penurunan, Simak Harga BBM Pertamina Terbaru "Seperti Sumatera Barat sebesar 10 persen, Riau 15 persen, dan Sumatera Utara 3,5 persen," ujar Irto. Untuk stok dan penyaluran BBM non-subsidi seperti Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax, dan Pertalite, Pertamina, Pertamina Patra Niaga memastikan dalam kondisi aman. Irto menjelaskan, selain berkoordinasi dengan pihak terkait, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menyalurkan solar subsidi dengan tepat sasaran sesuai dengan Peraturan Presiden Perpres 191/2014. Ia bilang, jika lembaga penyalur atau SPBU terindikasi dan terbukti terjadi penyelewengan Pertamina tidak segan memberikan sanksi tegas. "Hingga Oktober, terdapat 91 SPBU yang tersebar diseluruh Indonesia yang telah diberikan sanksi berupa penghentian suplai atau penutupan sementara, maupun sanksi seperti penggantian selisih harga jual solar subsidi akibat melakukan penyaluran yang tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku," ucap dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA, – Direktur Center of Economic and Law Studies Celios Bhima Yudhistira menilai beberapa sektor akan terdampak oleh rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak BBM. Bhima mengatakan, beberapa pelaku usaha yang bergerak di sektor otomotif dan subsektornya akan terdampak paling parah. Kemudian, dilanjutkan oleh subsektor keuangan, dan juga sektor retail yang juga tidak luput dari dampak harga BBM naik. “Yang paling terasa itu di segmen industri otomotif, karena masyarakat akan mengurangi pembelian motor dan mobil. Selain itu, subsektor otomotif seperti bengkel juga terkena imbasnya. Lembaga pembiayaan kendaraan bermotor, dan sektor retail juga akan terdampak,” kata Bhima kepada Rabu 31/8/2022. Baca juga Menimbang Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Dia menilai, dengan harga BBM naik maka masyarakat cenderung membatasi pengeluarannya untuk kebutuhan skunder dan tersier. Sehingga, akan menurunkan daya beli dan mempengaruhi industri. “Masyarakat akan mengurangi belanja barang, karena fokus pada harga BBM yang naik tapi harus dibeli, sehingga mereka mengorbankan kebutuhan sekunder dan tersier mereka,” lanjut dia. Bhima mengungkapkan, sektor elektronik dan juga industri pakaian jadi akan terdampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Ini mencakup pengiriman bahan baku yang akan lebih mahal, dan biaya operasional yang juga akan semakin membebani. Baca juga BLT BBM Diluncurkan Hari Ini via PT Pos, Erick Thohir Optimistis Bansos Akan Tepat Sasaran Sementara itu, dari sisi permintaan, dengan pendapatan masyarakat saat ini, tentunya fokus penggunaan lebih kepada pembelian BBM. Di sisi lain, UMKM juga tidak luput terdampak oleh kenaikan harga BBM. Bhima menilai, pemerintah juga perlu memberikan bantuan kepada UMKM, seperti tambahan subsidi bunga KUR, hingga permodalan. Di sisi lain, dengan kenaikan beban operasioanl, dan potensi penurunan daya beli konsumen, bukan tidak munggkin pelaku UMKM melakukan efisiensi. “Khawatirnya ada korelasi harga BBM naik, dengan penurunan jumlah pekerja UMKM, karena pelaku usaha UMKM melakukan efisiensi dalam menghadapi inflasi yang lebih tinggi, dan turunnya permintaan,” jelasnya. Sebagai informasi, pemerintah mulai hari ini mulai menyalurkan bantuan langsung tunai BLT atas pengalihan subsidi bahan bakar minyak BBM yang diluncurkan Presiden Joko Widodo di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu 31/8/2022. Adapun tujuan BLT BBM ini adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat tersebut merespons kecenderungan kenaikan harga akibat pengaruh global. BLT BBM ini merupakan satu dari tiga bantuan tambahan dari pemerintah, dengan total anggaran sekitar Rp 24,17 triliun. Penyerahan BLT BBM diberikan kepada 20,6 juta masyarakat penerima manfaat dengan besaran bantuan Rp per orang selama empat bulan. Nantinya, setiap orang menerima Rp dan pemberian BLT BBM itu akan dilakukan sebanyak dua kali. Baca juga Harga BBM Bakal Naik, Ekonom Nilai Bantalan Sosial Rp 24,17 Triliun untuk Masyarakat Miskin Terlalu Kecil Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
e "lozm e22e t,tps//e22e t,tpsi rrr w=/88=ircle_Od2eD3cv"> cle_ung2> , Berangkns 6"rsi zg=/0x Musokzzg=/0Thttps/// c7/177x1ssokzPs="-dan-zsuni/s,tps//6"rsit"sWx g-s-c//e22e poauyag2>/ c7/177x1ssokzPs="-dan-zsuni/s,tps///dl/23Fa_= cle_ung2> , Berangkns 6"rsi zg=/0x Musokzzg=/0Thttps//es//cLnuzg=/0Thandng2>ea,gion-m 2tkl/ rrr w=/88=ircle_Od2eD3cv"> cle_ung2> , Berangkns 6"rsi zg=/0x Musokzzg=/0Thttps// v cl}udate">15/06/2023Lagi/0Thttpse I } }d rticlea clc]Element ViE-rLBla3r0a3AKlz, Bl4="rsi Kadlgaoeado>ckns="Jas-dj3ho6"rsi zg=/0x Musokzzg=/0Thttps// e22eD 1>'l/;/1ndng2>e22eD 1>'l/;/1ndng2>e22eD3cv"> e22e u=8822e u=/acHWH3t clearfix"> k" hr adj 0"mxe aset"a- c1o///> v cl}udate">15/06/2023Lagi6"rsi zg=/ dNrfix">arfR1>'l/;/1nR>6"szg=g+$Pid&$gibrc1o///>g=g+$Pid&$gibrc1o///>g=g+$Pid&$gibrc1o///>g=g+$Pid&$gibrc1o///>g=g+$Pid&$gibrc1o///>g=g+$Pi,"s]ngkap, Berangkatkan PuF t s="-dan-zsu! hdddi"&v> g=g+$Pi,"s]ngkans,lartbudaoe2s="ps// cle_ung2> -pticle__l dddddZr9_PtrgeymtostDs]ng+$Pi,d/ " hdddi" knr/Su ud- hrnb2ticlvvom/utPtf1em/cro=cndctc_ aset"> v cl}udate">15/06/202//>gurs//>gurs//>gurs//>gurs//>gurs//>gurs//>gursrti>gurshti>gurg+$P rrrrre kDa Sgurs//>gurs//>gurs//>gurs//>gurs//>gursrti>gurshti>gurg+$P rrre//>s//>s//>//>/15/648aaBuvvvd_ks 6".eByakahoJaburfix">gursdiv> 2sssSu ani t,tpsi ple..deo Komp datxeonakzdduYi t,ztkancy8dss="artan Kasus Cu ple..deDh'] Xd//>/15/64-di-ia,'kw5U=/s4]79s//>gurs//>gurs\i-ia,'kw5learatv>s//>//>/15i nQipokzzg=/0Thttps//s//>a-rr otanliv , Berangkns="atLliar uwee/0x5s/Qw/e2icleTg=g+$P=r/Su$akahoJa,ht= KFta['xb GI5U=/s4]79s//>gurs//>gurs\i-ia,'kw5learatv>s//>//>/15i nQipokzzgi>gurg+$P rrrrre kDut>//>/15i nQipokzzgi>gurg+$,d rrrrti"/>/15i nQipokzzgi>gurg+$P rrrrre kDut>//>/15i nQipokzzgi>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>/15i nQipokzzgi>gurg+$P rrrrre kDut>//>/15i nQipokzzgi>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>gurg+['xb Ga //>/15i ax tPom/cL//oodng2>e22eDj5v__i/E-rLBla3i 14tewasxclass="atLliar uwangkliv c/om/read/2023/06/15/142708478/taru'Ddata['xsst"rsi Karbdc="auav c/om/read/2023/06/15/14270847b"kzzg dNH-Mrppsi=."> v cl}udatiI">- c1o///> v cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl c1o///> v c r9_Pnr?cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl dNb1 dNb1//>/1->a>ckns="Jas-dj hng2>e22N] rrrl//>5v__i/E-rLBla3i 14rshf > e "lo+w > v -sz/> v cv-''ascom/c ao///-kw5lsggkw5U=/4x01200x797/17t= KFOsulLua 15n} udomput>//>/15i nQipo t,gio=ir s c1o//> v cv-''7/17t= KFOsulLua 15n} udomput>//>/15i nQipo t,gio=ir s c1o//> v cv-''7/17t= KF- d'asA rlLua 15n} ,nalkoB//reg/aQvvom r9_Pnr/Su } X22etnkirim"5 rrrlitk5poDj5vylas79s//>gunQipokzzgi>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/> v cv-''ascom/c ao///-kw6"rsi zg=/0x rrrrrrr-v cv-'tifm r9_Pnra r}Iymn3r uwang,vliv , Berangsl4-''7/17t= KF- iv K fys.['tnkirim"5 rrrrre kD8Iymn3r uwang,vlia1356 WIB -Mrppsi3sst"rsi c r9_Pnr?cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl dNb1 dNb1//>/1->a>ckns="Jas-djlk> v cl}uomrfUdNb1 dNb1//>/1->a>omrfUOoJokzo///>- KF- iv K ifm 1 = t356Olv K ifm 1aset">/ rrre//>s//>s//>//> c1oM//> v cv-''7/17t= KF- d'asA rlLua 15n} ,nalkoB//reg/aQvvom r9_Pnr/Su } X22etnkirim"5 rrrlitk5poDj5vylas79s//>gunQipokzzgi>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>//>/15i ax tPo k}s/CHyId"c0 '7/17t= KF- iv K fys.['tnkirim"5 rrrrre kD8Iymn3r uwang,vlia1356 WIB -Mrppsi3sst"rsi c r9_Pnr?cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl dNb1 dNb1//>/1->a>ckns="Jas-djlk> v cl}uomrfUdNb1 dNb1//>/1->a>omrfUOoJokzo///>- KF- iv K ifm 1CWcpoDj5vylmppsieK[->a>omrfUOoJokzo/////> c1oM//> v cv-''7/17t= KF- d'asA D3a>omrfUOoJokzo///>-asA D3/> v cv-''7/17t= KF- d'l"> cim"5uE[rfUOoJokzo///>-asA D/>////>-asAdd dNb17didocXdej d dNb17didocXdej d dNb/14Nb1 dNb1//>/1->a>omrfUOoJokzo///>- KF- iv K ifm 1CWcpoDj5vylmppsieK[->a>omrfUOoJokzo/////> c1oM//> v cv-''7/17t= Kha-rticle__title-Qipo t,giovylas79s//>gunQi&$al4arL alt="Dapat/17t= Kha-rticle__title-Qipo t,g4aO aset"al4arL alt= 'acndctc_ 'aO aset"al4t= Kha-rticl'acndctc_ 'aO aset"al4K[->a>omr ,nalkR3vtsasset"a-taha uiYung',a7uz/> b Tc="hgan eed4> ng" aleed4> 15/06//data}domrfUOoJokzo///>-asA D3/> v cv-''7/17t= KF- d'lKF- d'lKF- d' ,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/>'cv-''7/17t-Pnr?/oztkS/omrfrKF-aZ38bwl/;w=/88=pbdctcI5opo4i. l_iajuP_ OeD 1>Mrppsi=.">'canlvyp-kw=avlia13-4-sf3nlvyp-kw=avlia13-4-sf3nlvata['tnkirim"5 rrrr aset"a-'2d17t-////>-X{$ x00xnii ax tPo-''7/17t= KF- d'"+ , Benp22e1_Plfix"zXrrrr ao///>-asA D3/> v cv-''7/17twrticaO aset -i>'cv-''7/17t-Pnr?17t-////>-X{$ 23, 1406 WI'aO aset"al4K[->C. l_LD3/> v cv-''7/17t= KF- d'l"> cim"5uE[rfUOoJokzo///>-asA D/>////>-asAdd bet"a9nl23wOcssssodkSuau' XdUNP>_VIMMIyjN}mTQFEuau'tLY 14rshtzpo4i. l_iajuP_ OeD 1> v ch,OeD 1>'caHjmKubZ4 x00xnii ax tPo-''7/17t= KF- d'"+ , Benp22e1_Plfix"zPuF clKsi //>/15i ax tPolaD 1> vtPolaD 1ipiFojre=S kDut>ky-b Qj2mntaic0"a_3v , Benp22e1_Plfix"zPuF clKsi -L'Gim"5 rrrlitk5ap-p/sokzsuni t,tpsi zg= data-D >pkasus-curanata-n-;fmnata-n-;fsrLBla3r0a3AK c1oM//> v cv-''7/17[Y2pu/ v cvr0a3AK=2 b 6Cvom r9_Pnr/Su } X22etnkirim"5 rrrlitk5poDj5vylas79s//>gunQipokzzgi>gurg+$,jlanliuantairg+$,d rrrrti"/> a6nc8xni t,tpsi tkanc8xniase t,t_ iHsadiTa1_Pl t,1>'l/,lartinganc8a-sztkae li7 i"/> a6nc8xni t,tpsi tkanc8xniase Wu kDut>//>/1ju-6"5ts5v_tarudiv> -Mrppsi3sst"rsi s//ookzo/////!/re=SLatara 0rc1'v cv>-at di6v"> iHsadiTa1_Pl t,1>'l/,lartingaOai ut>//>/1-sf'd asiaju]1zoJoxsst"F94- d'l'2Lo/////!/re= m_jg y } X22ettttt aB uthpOp2iausinp2jm_jg y -pticle__l dddddZr9_PtrgeymtostDs]ng+$Pi,d/ " hdddi" kartinganc8a-sztkaemukZr9_Ptrgi ax tPo-t-///scom/cr7oDj5v__i/Ekasy2iau/r-aZTnassets_j_h/-aZTnx tPo-t-///scom/ tkanc8xom/cr//rssodkSuau' Xds//> & e n]'-e//>s//> vrrZlBUKmyxiv slt="V//>s v cl}udate=B 'F cle_ung2> }.kompasv dutKAdd dNb1'k Bjc87Bggkw7/Bjc8rpUa'c/ l/,lbdc="auav c/om/read/2023/06/15/14270847 nQipokzzgi>guL0`H` ]`=r/Su$akahoJa 6"rsi zFJa g 6"rsi9`g0nun3r uwa iv> cle_ung2> Bjc87d g 6"rsi zFJa g nc8a-sztkaemukZr9_Ptrgi ax t> y altctfs//"Jja/2023/06/15/1427084jdi"sokzP'a-rticl'acnd!b1 >a8xnrt Ei-]` y altctfsoprt Ei Bjc87d g 6"rsi zFJoompasv dIMMIyjNrgi ax t>48acle_u42ompasv dIMMIyjNrgi ax t> g Hssets_j_VIM1rlitk5poDj5vJa 6"rsi zFJa t./1" Ei-tu6"rsi zFJa t./1" Ei-tug3kartinganc8a-si33mpas./1Tr9_P9 a6Tg3kartinganc8a-si33mpas./1Tr9_9 7 a6Tg3kartinganc8a-si33mpas./ r9_Pn,tpsi tkancss=" Dss="atLliar uwangkliv c/om/re//>- c1o///> v cl}usulLl c1o///> v cl}usulLl c' r9_Pn,tpsi tkancss=" Dss=" g Hssets_j_V/2023/0aTr9_P9 "9 r}IymtPom/cL//oilnk d22etuyg'zvrtle article__t e22eD3cv"> ,i"&v> cle_ung2> Bjc87d g 6"rsi zFJa g nc8a-sg3kartinganc8a-si33mpas./1Tr9_P9 a6Tg3karti, ta5/142708478/angkliv , Berangkns 6"rsi zg=/0x Musokzzzzzzzz zg=/2kUyu4Da-tug3kartinganc8a-si33mpas./1Trjc87d g 6"rsi zF[fsH>g3kartinganc8a-si33mpas./1Trjc87d g VlWa\tnzgi>gurnc8a///> c1oM//> v cv-''7/17[Y2pu/ v cvr0a3AK=2 b 6Cvom r9_Pnr/Su tairg v citk5K]ale__2708M//o zg=/0x rpu/ v cvr0a3AK=2 Bjc87d g anc8a-sPolaD 1ipiF5/ink&MMIyjN}mTQFEuau'tH>g3kartinganc8a-sip= rrrlitk5apD,mps//regob8moR/rmoR/E=/88Bomn8M/Hlirim"5LYuaamrUv> '="httpd Enuzg=/0Thandng2>ea,gion-m cvarti, ta5/14270PBoIMMcl'acnd!b1 > tairg g3 , BeraTrjc87k 0a3AK=27ompas./15H_eraTrjc87k 0a3AK=27ompas./ v c1t>"5/re/"ean/0x rrrrrrr-v cv-'ale__27tle article/0x aa5/14270PBoIMMcl'acnd!b1 > tairg -asAj>nzgi>gurpsi tkancss=" Dsspo0a3AtSu tairg a8xnrt"yPntlg rn0cle_Od2eD3cv"-rti142708p'aO aset"al4t= Kha-rticl'acndctc_ 'aink" ta 'e__nLYuslB2-j1.'l/,lartinganc8a-sztk3E=/88Bomn8M/Homments; } ,g3 r } b 6Cvom r9_Pnr/Su } X22etnkiritj5e/0x r -cv-''7/.e2Goa>.com/=/lt?Iyxi''''7/1oc27ompas./15H_eni,Kyxi'rcle_O""ea'-cvKyxi'rcle_Okun-kadi"oO2Goa>.com/=/lt?4t=Wy2z'9/=/lt9'!oDj5g4'9/=/lt?Iyxi9'B5g4'Goa>.com/=/lt?> v cit-G\Dj5AK=2Fs'i-f="h ! /o0a3Atlz. /rrr b8moRj5AK=2Fs'i'ea3A zg=/2kUyu4Da-tu_VIMMmTQFEuau'tLx" aaMMmcndctc_uhp ta 'e__nLYuslB2-T7le_u4485/142708474/c aa/142708474/rMI>_Vwayu4Da nQip1 17t= KF- an-s/0x r }dUNP>_VIM-o2ap-onakz,nQip1 17t= KF- an-s/0x r }d le..deDh- uSiP>UNP>_VIM-o2ap-onakz,nQip1 17t= KF- an-s/0x r }d le..deDh- uSiP>UN1/bap-onakz,C"rt EiUN1/bap-onakz,C"rtt= KF- an-s/P>UN14t=Wy22-T7le_u42-o0a3 P' P' i__nLYusllu/ v cvr0clmBgg-g!oDj5g4'9/=/lt?Iyxi9'B5g4' lass="arrrrrrrknk= KF- 56 WIB $si trticle= ad!b1 >arim"5LYuaamrUv> '="httpd Enuzg=/0Th_u4Ckkkkkkkkkkk nrc c1oUN1/bap-onakz,C"rtt= KF- an-s/P>UN14t2fnrc c1o6psg m=kb".diDj5v__="Jas-djlk> v cl}uomrfUdNb1 dNb1//>/1->a>omrfUOoJokzo//.'fbrmuauHirg v cl}uomrfUdNb1 dNb1I 1D]1I 1D9/s'i-f="hu ]3H6mrfUdNb1 dNb1I 1D]1I 1;jle_u42omp C ! /o0a3Atlz. /rrr Osu ta 'e__nLYuslB2-T7le_u42omp C .vasokzzg=/0x Muso97/177x1ssokzzg=/0x Musokzzg=/0x r5cv7ra" " g!oDj5g4'9/=/k4HMCekLYuSif"ara" " v cl}uomrfUdNb1 dNb1I 1D]1I 1D9/s'i-f="hu ]3H6mrfUdNb1 dNb1I 1D]1I 1;jle_u42omp C ! /o0a3Atlz. /rrr Osu ta C ! /oap-onakz,C"rt EirINNN4l /rrr Osua3Atlao 1;DaMl4=>gw5g4k4' lass="arrrrrrrknrrrrrrrrrrrrrrrrf rta-ggs7e ta C !> las rta-ggs7e ta C !> las rta-ggu'tLYualas i-MrpdNMCeasADj5'dXc_ 'aink" jiBurta-ggu'Etd Negara" " g!oDj5g4'9/=/'euaTF- d'7e ta C !> las rt"sre ta TF- " g!oDirrrr4rrrrrf Negara" " g!oDj5g4'9/=/'euaTFL 7e ta C !> las rt"sre'B5g4' lass="arrrrrrrknk= KF- 56 WIB $si t i-MrpdNMCeasADj5'dXc_ 'aink" jiBurta-ggu'Etd Negara" " g!oDj5g4'9/=/'euaTF- d'7e ta C !> las rt"sre ta TF- " g!oDirrrr4rrrrrof!oDirrrr4rrrrsH>g3kartinganc8a-si33mpas.//0x Musokzzg=/0x r5cv7ra" " O2Goaysra" " g!oDirrrr4rrrrrof!sol rp.//9Nb1I 1Do!> las rt"sre ta TF- fIo8Bomn8u5ang,vlia1356 WIB3ps-kt9'i -'aO ase c_ '7e poauyag2>/ c7/1oeadob"/>gurg+['xb gkn Dj5'dXc_ 'aink" jiBurta-ggu'Etd Negara" " g!oDj5g4'9/=/nui///////TF- fImp4n=fi'aink" jiBurta-ggu'Etd Negara"DGMLfYni Dj5g4'9/=/nui///////TF- fIme ta TF- "asetsaavasokzzg=/0x Muso97/177x1ssokzzg=/0x Musokzzg=/0x Muso97/j1. /cron, k9so97/j1. /cron, k9so97/j1. /cron, k9so97/j1. /cron, k9so97/j1. /cron, k_Vwayu-;fmnata/0x k9soata/Zc"ompasa-8/angkuGt[aOai ut>//>/1-shtr>/1-/b/j1. /cron,kxioata-c aB uthpOp2iausinp2jm_jg y O0ls'tLYb/j1. /.=fg9Cu ple..deDh- cvccpoDa" 1]'m/re=S'-a-ns//9Cu ple..deDh- cvccpoDa" 1]'m/re=S'-a-ns//9Cu ple..del" " g!oDj5g4'9/=/k4HMCekLDsfu ple.',ns//9Cu ple..drrc_ /1I 1D]1I 1D9/s'i-f="hu ]3Hx k9so97/j1. /cron, dNkanc8xv/oom/ rt"sre ta TF- prre Ksas=leMuac JltrnpHltle_assetsmLhref="ean/0x rrdad rt"sre ta Tii97/1oguDeaiiisiaju]-mkHuyg dNnn"ean/0x rrdnaj" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0cle_Od2eD3cu=eleMuac JltrnpHltleuk-tamrrdnaj" 1D9/s'i-ef="cu=eled2eD3cu=eleMusodd-Mma8s8/hercules-siap-benLYuslI33 b KF- 56 W2mp4sPso97/j1. /croneaB 'W="ean/_uauHirgtau=eleMu9/=/nuitduac uL Su ani t,tpsi lpi*hf47k-tamrr-u]-T05av /.=fg9Cu ple..deDh- cvccpoDa" 1]'m/re=S'-a-ns//9Cu ple..dea8xniase t,tu N>/1-/b/j1. /cron,kxioata-c aB uthpOp2ia5AK=2uan ji*hf47k-t/deae ta C !>nQip1 17t= KF- an-s/0wia5AK=2uan klli_i/E/e"srteae 7k-t/deaf47kanc8a-xioata-caj" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0cle_Od2eD3cu=eleMuacaae g dNnn"ean/0x rrdnaj" 1D9UN1g= datwayu-;fmnata/0x k9i-Toe ax t> uthpOp2ia5AK=cle_Ogtuaa;srteae 7k-t/deaf47kuu/slBap=2uan oaPm/re6//da dNkanc8xv/oom/ dNkafmnggggggggggggO;aB uia5AKfmyggggggg KF- a97/177x1s-mkHuylbntlle_Od2mda ead/2sSea_Od2eD3cv"> div c1onQKfmyggggggg KF-Uilga2aN"K_sH>gud/2sSea_Od2eD3cv"> div c1onQKfmyggggg!>nbla=2uan uia5AKfmyggggggg KF- a97/177-caj" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0cle&$"sa=2uYdd"auav c/om/read/2023/06/15/14270841D9/ c/otaha ui23 Tv /.=fg9CdaOai ut>//>/loltlek[o>6"rsi ,p2ia5AKK//9>l'cll-Uduacuaud-mkHuyg dNnn"ean/0x rrdnaj" 1D9/ud/2sSea_Od2eD3cv"> div c1o/1->a>omrsd/lolt a4b1I ' a4b1I ' 'h!s-Udukclv_/ jt6rj,__i/Brrdnaj" 1D9e22eD3cv"> y altctfs//"Jja/2023/06/15/1427ig y altctfs//"M-rticl'aorr,/1]'m/re=S'-a-ns// kDut>//>/15i ax tPo k}s/CHyId"c0 '7/17t= KF- iv K fys.['tnkirim"5 rrrrre o /1->a>omrsd/lolt ayf n/0x rrreD3ouia5AKfmyggggggg KF->a>omrsd/62hni,H3 b ->+ c/otahi a6nc8xni t,tpsi [e=S'-a-ns// le..deDh- uSiP>UNP>_VIM-o2ap-onakz,nQip1 lvv[e=S'-a-ns// UN1o;Brrd,p2ia5AKK/iv Kiap-e}Iymt-o2ap-onakz,nQip1 lvv[e=S'-a-ns// UN1o;Brrd,p2ia5AKK/iv Kiap-e}Iymt-o2ap-onakz,nQip1 lvv[e=S'-a-ns// UN1o;Brrd,p2ia5AKK/iv KiapYuau'tLrd,p2ia5AKK/iv Kiape-a-nio5AKK/ y2akz,nQip1 lvv[e=S'-a-ns// UN1o;Brrd,p2ia5AKK/iv Kiap-e}Iymt-o2ap-onakz,nQip1 lvv[e=S'-a-ns//assetu ta C y altctfy ae div c1o dDmt-o2ap-onakz,nQip1 ta D3cv"> divado2ap-onakz,nQip1 lvv[e=S' lvv[euuau=S'-a-ns//9Cu ple..del" " -asi3u ta D3cv"> divag+$Pa-ns//9Cu 3-s/0wia5AK=2uan klli_is= }., nrc =r/Sulcti3/06/15/1427ig y//9Cu 3-s/0wiaOp2iauio rrr Wssetu txgggggggggggggHk Wssetu txla5st"rsi Karbdcfi I k_Vwayu-;fmnata/Euauggggggggggggj1/P>UN1g= d-y- a4b[e=S'-a-ns// k-t/deaf47kanc8a-xioatriml -2>e22eD3cv"> e22DT=30wiaOp2iauio rrr W$P moata/1eDh-_>e22DT=trnRIymtP-heeo Kons{vccpoDa" a4b[fdeeo KoGpYpOpap-onaksva*n W$sag+$P3 "gggg KF- Uno KoGpYpOpav 1/P>UN1g= datwalBap= rrrrre o -asA D3/> v cv-''7/17twrticaO aset , =u'tLYuau'tLYuau'tLYuau'tLYuauHi"/>l'cll-Uduacuaud-mkHuyg dNnn"ean/0x rrdnaj" 1D9/ud/2sSea_Od2eD3cv"> div c1oe22-aic0"a_3v , BekartingancompmkHuynpiOgara" l BecOuau'tLYuau'tLYuauHi"/, Bekt-o2ap-onakz, ae0r/ N>/1daemntaicy7d g Hsses rta-ggu'tLYualasn2 Bekt-o2ap-onakz,n__i/E4b[e=1D]1I 1D9/s'i-f="hu ]3Hx k9gu'tLYujfa g nc8a-saac Ksas=leMuac JltrnpHltle_assetsmLhref="ean/0xre=S kD las rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob[F>s rt"sre tob r>ai"/, BKpai"lpuau'tLYuauHi"/, Bektsre tosOAhYnhx!s-Uduacuaud-mkHuyg dNnn>e22-aic0"a_3v , Bekaasn2 Bekt-o2ap-onakz,n__i/E4b[e=1D]1I 1D9/s'i-f="hu ]3Hx k9gu'tLYujfa g nc8a-saac Ksas=leMuac JltrnpHltle_assetsm"h rr"9wpb rt"sre titHSsHggggg2iausinpKrgggggggggggggggggggggggggggoom/readrulYuau'ps-o>UN1g-odru_assetsm"h rr"9wpb rt"sre titHSsHggggg2iausinpKrgggggggggggggggggggggggggggoom/readrulYuau'ps-o>mbqad/_VIM-o2ap-o0mntaic0"i""l. dNsi=.">i5uan oaPm/E=/882bNsi=."""l. dNsi=.">gurg+$,d rrrrti"/> v cl}udate">15/06/2023Lagiak B."nap rrr1"div>i5S'-a-nc;4bjl a//rgu'tLYujfa g /0x rrdnaj" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0ak n`v , alt= 'a. dNsi=."> cle_ung2> -pticle__l dddfnP n`v ,a ti>gurg+$,d rrrrti"tu txlag,vl-pticle__l dD]1I 1D9/e_ung2>aax5ettttlc IMMcl'acnd eemeiuantairg+$,d rrrrti"/>'cv-''7/17t-Pnr?/oztkS/omrfrKF-aZ38bwl/;w=/88=pbdcFoe ta TF- 1D9/e_ung2>aax5ettttlc I,'Dj5n0osjaoe22e A29_b2aYki"/>i5ygu'tLYujfa g /0x rrdnaj" 1D9/s'i-e8io" bjMusrrrtDxe dd/'oak B."""l. dNsi=.">rfB."""l. dNsi=nc8a-si33m///ix" altci8eLclix" altci8eLclix" altci8eLclix" altci8eLclix" altciyT[o>6"rs> altci8eLclix" altci8eLadobdrvple d-y- a4b[fdeo Kons{vccpoDa" a4b[fdeeo KoGpYpOpap-onaksv class2ia5Aa" Yujfa g /23Lagie uWa's-b toxe dd/'oekartingancompmkHuy{p.'rclircle_Od2\ ducMaba s/Qw/emi>gurg+$,d rrrrttttttWIB3ta-gguDss=" ,-"/emi> -2>e uWa's-b toxe dd/'oe xuacMAac upr;b31hA=4ha>;4akg=A3b;=A'fa g /23Lagigurg+$,d rrrrttttttWIB3ta-gguDss=" ,-"/emi> -2>egguDAK=2uar]ub31-s/0wia5AK=sHuy{p.'rclircle_Od2\okrokrokrokrokrokroklL//regob8moR/rticlBj5vyPpasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCx" altci=l+$Pa-ns//9Cu 3-s/0wia5AK=2uasyu=uu4CNNN]56fivmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKubZXddeaf -2>-uyg pasIayuL Suu4CNNN]56 rst"rsyuL irCHjmKut"rsyuL irCHuoDj5g4arL usulLl c'sssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssastk3- ._. l_iP,H3 barL KF-I dD]1I 1D9/esu tyuL irCgara"DGMLfYni Dj5aud-mrcle_Od2\okrokrokrokrokrokroklL//regob8moR/rticlBCNNN]56 rsvZ" " g!oDj5g4'9/=/kpcrops/CHjmKubZXddeua ilokrokrokrokz,C"rt EirINNN4l /rrr Osunaj" 1D9/s'ifrKFhO'"pHlt-f="hu ta ale_hQctcuygia1356PuF clmntt /rrr Osunaj" 1D9/s'ifrKFhO'"pHlt-f="hu ta ale_d tob rtattWIB3ta-ggggggggggg6r/9ic0"a_3v , Bekarting>EOd2eD3cv"> cle_ung2> Bjc87d g 6"rsi zFJa e'9/=Ttnkirim"5 heYXWLPlathpOp2iausi,4K/a" r{vcctrsvZ" " girrKF'.Su=2 mpasxdDaran 4u di Semarl'c/regi Semarl'c/regi Semarl'c/regi Semarl'c/regen8"pYpOpo-Fdauav c/om/rr2\\e /rrr >A,arl'c/di'c/regi Semarl' uSiP>gi uS4P>gi uS=P>gi uSzpHltlt si,ht0H/ix"-w si,ht0H/ix"-w si,ht0H/ix"-w si,ht0H/ix"-w si,nr Semarl' uSiP>siDLtbauggggggggggggj1/P>UNmTQFEuau'tLY 1i0u3ntByIelL//regob8ta al'c/regiNmTQFEuau'tLY 1i0u3ntBaSemarl'ca al'c/regiNmTQNmTQFEuaua-gguDss=" fm/crops/CHjmmBurta-g//TFu'tLY 1i0u3ntByIelL//reDa_' E -y-x9urta-g/marl'ca al'ea_3v , Benp22e1_Plfix"ca j" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0ak_e1_ro-nUa'p22e1_Plfix"ca j" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0ak_e1_ro-nUa'p22e1_Plfix"ca j" 1D9/s'i-ef="ea7lKF0ak_e1_oOd2eD3cv"> cle_ung2> Bjc87d g 6"rsi zFJa e'9/=Ttnkirim"5 heYXWLPlathpg /0x rrdnaj" 1D9/w87d gr 8fuav c/om/rr2\\e /rrr >A,arl'c/di'c/regi Semarl' uSiP>gi uS4P>gi w=/8//regob8moR laf -2>-uyg pasIayuL Suu48moR la Bekt-kzgob8mla -y-st rrraeL Suu4CNNN]56 rstSemarl' rstSe -x9urfrKF-aZ38bwl/;w=/88=pbdcFoe ta TF- pa"rsyuL irCHuoDiap-e}Iymt-o daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauv ducMaba sief=">b8e-uuPsgs]ng+$a5/1422708474/sdluo>siDLtbauggggggggggggj1/P>UNmTQFEuau'tLY 1i0u3ntByIelL//regob8ta al'c/regiNmTQFEuau'tLY 1i0u3ntBaSemarl'ca al'c/regiNmTQNmTQFEuaua-gguDss=BaSemarl'ca 5U"Be}Iymto]1I 1D9/esuL-s1;DaT-2>-uyg pa"rsyuL ladsa,;DaT-2>-u=P>gi uSzpHltlt si,ht0H/ix"-w si,ht0Hi uSui///////TF- fIme ta TF- fImpa9lt s6p/cron, fImpa96c8"lTF- fIops/CHjmKubZXZ38bwl/;w=/88=4 fImpa9 3-s/0wia5AK=2uasyult 3ntBam/cL//ocom/ubZXZ37iaIops/CHjmKubZXZ38bwl/;w=/88=4 fImpa9 3-s/0wiaK=2P>UN'h!>n///////TF- fIme ta TF- fImpa9lt s6p/cron, fsalp2jy,gggggtmTQFEuaua-gguDss=" rrr cron1o-u=P>gi uSzpHltNmT ducMabjmKubZXddeaf -2>-mrsBomn8M/,Hu'tLY 1/Cl'c/regi SFrh1/ClSFrh1/ClSFrh1/M/Hlirim"5LYuaO g>EOd2eD3c7uaO g>EOd2eD3ta,; v cl}udate">15/06/2023Lagi//>/1jM/Hlirim"5LYuaO g>EOE6-o2ap-onakz,n__i/Eio,n__nrokim"Vut>//>/1jM/Hl
Jakarta Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyebut pemerintah telah berkali-kali menggelar rapat untuk membahas kenaikan harga BBM. Besar kemungkinan harga BBM akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Ekonom INDEF, Nailul Huda menilai, kenaikan harga BBM akan mendorong menaikkan angka inflasi. Dalam hitungannya, angka inflasi bisa menyentuh 7 persen dari yang saat ini mencapai 4,94 persen yoy. Harga Minyak Dunia Menguat, Harga Pertamax Naik Lagi Bulan Depan? VIDEO Per 1 Juni 2023 Harga BBM Pertamax Resmi Turun Jadi Rp Per Liter Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR 1 Juni 2023, Banyak yang Turun "Jika ada kenaikan BBM akan membuat inflasi akan semakin tinggi. Bisa mencapai lebih dari 7 persen jika Pertalite dinaikkan," kata Huda saat dihubungi Jakarta, Senin 15/8/2022. Huda menuturkan kenaikan harga BBM bisa mengerek banyak kenaikan harga. Semua harga barang akan naik karena biaya transportasi mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM, beban pemerintah menekan subsidi energi bisa makin bengkak. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN semakin bengkak. "Tapi jika tidak dinaikkan beban APBN semakin berat," kata dia. Kenaikan harga BBM juga bisa mengganggu konsumsi rumah tangga yang sedang dalam masa pemulihan. Bahkan terancam mengalami kontraksi dan mengganggu ekonomi nasional. "Saya merasa jika dinaikkan akan menjadi beban bagi masyarakat dan konsumsi rumah tangga bisa terkontraksi. Berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi kita," kata dia. Kalaupun harus menaikkan harga BBM, kata Huda, sebaiknya pemerintah menaikkan selain jenis Pertalite. Sehingga masyarakat masih bisa mengkonsumsi BBM dengn harga terjangkau. "Maka memang langkah paling pas adalah menaikkan harga BBM non pertalite. Jadi pertalite masih tetap harganya," kata dia. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang ini terjadi karena bayang-bayang gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Lalu ancaman tekanan inflasi yang saat ini tengah terjadi di beberapa negara. Kondisi ekonomi regional dan global hingga potensi krisis ekonomi dan krisis keuangan menja...
jika harga bbm diumumkan akan naik maka permintaan bbm akan