Mengejutkan 70% transformasi digital gagal. Meskipun sebagian besar perusahaan dan eksekutif tahu betapa pentingnya untuk berkembang dengan teknologi dan menciptakan proses dan solusi digital, mewujudkannya adalah cerita yang berbeda. Banyak perusahaan telah berusaha melakukan transformasi digital, hanya untuk menemui kegagalan. Memahami apa Inibiasanya mencakup perubahan pada model bisnis. Karena teknologi baru memungkinkan perusahaan inovatif untuk menyediakan layanan yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Pengertian Strategi Digital. Strategi Digital Perusahaan Yang Harus Diterapkan Saat Ini. 1. Meningkatkan dan memperluas layanan mandiri. 2. KeuntunganB2B. Berikut adalah keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan B2B: 1. Stabilitas. Hubungan yang terbentuk antara perusahaan B2B dan pelaku bisnis cenderung stabil karena kontrak bersifat tahunan. Kecuali ada kesalahan sangat fatal yang dilakukan oleh salah satu mitra. 2. Loyalitas. Bukanhanya 1 atau 2 orang saja. Tentu dari segi organisasi, divisi IT harus berdiri sendiri. Bayangkan yang harus dilakukan oleh HR perusahaan. Melakukan rekrutmen, dan seleksi. Ya kalau perusahaan sudah mengerti teknologi apa yang akan mereka gunakan. Kalau belum? Tentu akan mempersulit proses rekrutmen dan seleksi. Memakan waktu dan biaya. Contohservice excellence yang dilakukan di bank, misalnya security yang membuka pintu, menyapa dan mengarahkan nasabah menuju teller. Teller kembali menyapa dan melayani nasabah dengan ramah dan sopan. Contoh lain misalnya di supermarket. Saat ada pembeli, pegawai mengucapkan selamat datang sambil tersenyum kepada pelanggan. Keberlangsungankurun waktu selama mungkin 4. Keberkahan atau keridhan Allah C. Pengertian Etika Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Ethos” yang berarti adat, akhlak, waktu perasaan, sikap dan cara berfikir atau adat-istiadat. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. . Pengelolaan stok barang di dalam gudang pada sebuah perusahaan dagang atau pun ritel sangatlah penting untuk dilakukan. Pengelolaan stok barang yang buruk akan berdampak pada berkurangnya nilai penjualan barang serta modal yang tertahan tanpa adanya pemasukan yang seimbang atau lebih yang dapat menghasilkan kerugian bagi sebuah perusahaan dan juga perusahaan akan kehilangan pelanggan yang disebabkan oleh hilangnya kepercayaan dari pelanggan tersebut atas cara kerja penjualan pada perusahaan tersebut cara kerja penjualan yang buruk. Jika persediaan atau stok barang yang tersimpan terlalu banyak dalam gudang maka akan meningkatkan resiko kerusakan barang dan akan meningkatkan biaya operasional yang harus dibayarkan oleh perusahaan seperti biaya penyimpanan barang dan biaya lainnya. Sebaliknya, jika persediaan atau stok barang yang tersimpan terlalu sedikit maka resiko atas kekurangan persediaan atau barang yang nantinya akan dijual kepada para pelanggan akan semakin besar dan hal ini sangat merugikan perusahaan. Perusahaan yang seharusnya dapat menjual berapa banyak barang tersebut terhadap satu pelanggan atau lebih dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda, kesempatan tersebut akan hangus seketika karena keterbatasan persediaan stok barang yang ada dalam mengatasi masalah pengelolaan stok barang kelebihan dan kekurangan stok barang dan masalah lainnya di gudang pada sebuah perusahaan maka akan dibahas 8 solusi yang akan membantu dalam memecahkan masalah pengelolaan stok barang dalam gudang. Berikut 8 solusi mengatasi masalah pengelolaan stok barang di gudang, yaitu antara lainMembuat daftar dan informasi stok barangPembuatan daftar stok barang dan informasi yang dilengkapi dengan jumlah stok barang yang tersedia di dalam gudang amat penting untuk dilakukan. Dengan adanya daftar dan informasi mengenai stok barang, para pelanggan akan lebih mudah dan cepat dalam mencari barang yang diinginkannya untuk dibeli sehingga mereka tidak perlu menunggu terlalu lama atas informasi barang tersebut. Melakukan perhitungan stok barang secara berkalaJika stok barang dalam gudang tidak dilakukan perhitungan secara berkala maka akan mengalami masalah dalam pengelolaan stok seperti perbedaan jumlah stok barang dan penyusutan stok barang yang susah untuk diketahui. Untuk barang yang lebih cepat terjual atau paling laku dari barang lainnya, dapat dilakukan perhitungan stok setiap minggunya. Sementara untuk barang yang jarang terjual dapat dilakukan perhitungan stok setiap bulannya. Menjaga kerapian tempat penyimpanan stok barangTempat penyimpanan stok barang yang rapi akan membuat barang-barang lebih mudah untuk ditemukan. Perusahaan dapat mengatur barang yang lebih cepat terjual untuk ditaruh paling depan ataupun dapat diatur dengan membagi barang tersebut sesuai dengan kategori atau kelompoknya. Menggunakan wadah atau kontainer untuk menaruh barangSalah satu cara untuk menjaga agar tempat penyimpanan stok barang tidak berantakan adalah dengan menaruh barang ke dalam kontainer sesuai dengan kategori masing-masing barang tersebut. Memberi label pada setiap kontainer yang ada Perusahaan juga dapat memberikan label yang bertuliskan nama kategori persediaan barang pada setiap kontainer yang tersedia sesuai dengan penggolongan barang-barang yang ada di dalam masing-masing kontainer tersebut. Menggunakan rak-rak tinggiPenggunaan rak tinggi untuk menyimpan persediaan barang dapat menghemat tenaga dan waktu dalam mengelola stok barang karena dengan penyimpanan barang di rak tinggi tersebut akan menghindari penumpukan barang antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya rak tinggi, ruang tempat penyimpanan stok barang menjadi lebih efisien jika dibandingkan melihat tumpukan barang yang berantakan. Menggunakan sistem digital dalam mengelola stok barangDi era sekarang ini, dimana teknologi menjadi semakin canggih, membuat para perusahaan dapat melakukan pengelolaan stok barang dengan mudah dan cepat. Perusahaan kini tidak perlu mengelola stok secara manual dimana dicatat dalam sebuah buku. Sekarang, perusahaan disediakan sistem digital atau software yang dirancang sistematis dalam melakukan pengelolaan stok barang yang berupa penginputan barang masuk dan barang keluar, pencatatan jumlah minimum stok sebagai notifikasi jika ingin menambah stok kembali atau agar dapat mengetahui jika persediaan barang hampir habis, serta sisa stok barang yang tersedia yang secara otomatis akan berkurang jika terjadi pembelian. Tepat waktu dalam pemesanan kembali persediaan barangDengan adanya software yang dirancang khusus untuk membantu mengelola stok barang di gudang, maka perusahaan dapat mengetahui sisa stok barang yang masih tersedia dalam gudang dengan mudah dan cepat. Dengan demikian, perusahaan akan mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali persediaan barang yang dibutuhkan kepada para supplier sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan stok barang yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat menjual barang-barangnya secara teratur dan tepat waktu kepada para pelanggan sehingga akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Demikian pembahasan mengenai solusi dalam mengatasi masalah pengelolaan stok barang di gudang pada sebuah perusahaan. Semoga penjelasan yang disampaikan dapat memberikan pengetahuan sehingga tidak terjadi lagi masalah dalam mengelola stok barang yang semakin banyak dan beragam jenisnya. BerandaKlinikBisnisTanggung Jawab Perus...BisnisTanggung Jawab Perus...BisnisRabu, 22 Januari 2020Rabu, 22 Januari 2020Bacaan 7 MenitIni terjadi di shipping domestik. Pertanyaan pertama, apakah kita bisa menuntut pelayaran sebesar nilai barang yang kita asuransikan? Asuransi tidak bisa diklaim karena ada klausa bahwa jika karena kelalaian, reefer tidak dihubungkan ke listrik, maka asuransi all risk tidak berlaku. Kedua, apa dasar hukum bisa menjerat pelayaran? Pihak pelayaran sudah mengakui bahwa memang kontainer tidak dihubungkan ke listrik di pelabuhan dan data di dalam kontainer reefer sanggup membuktikan hal tersebut. Mohon shipping bertanggung jawab terhadap musnah, hilang, dan rusaknya barang yang dibawanya sebagaimana ditentukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Untuk mengalihkan risiko gugatan ganti rugi ini, perusahaan shipping diwajibkan mengasuransikan barang yang diangkut. Perusahaan asuransi harus menanggung segala kerugian atas kerusakan barang yang diangkut, termasuk juga yang disebabkan oleh kelalaian awak kapal, kecuali diperjanjian lain dalam polis. Jika memang tidak tercakup dalam asuransi, pihak perusahaan angkutan laut tetap harus bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut. Apa langkah hukum yang dapat dilakukan oleh pihak pengirim/pengguna jasa? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini. Tanggung Jawab Perusahaan Angkutan LautPasal 1 angka 29 PP 20/2010 menyebutkan bahwaPerusahaan Angkutan Laut Nasional adalah perusahaan angkutan laut berbadan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan angkutan laut di dalam wilayah perairan Indonesia dan/atau dari dan ke pelabuhan di luar pengangkut, perusahaan shipping bertanggung jawab terhadap penumpang dan barang yang dibawanya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 40 UU Pelayaran yang berbunyiPerusahaan angkutan di perairan bertangggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan penumpang dan/atau barang yang angkutan di perairan bertanggung jawab terhadap muatan kapal sesuai dengan jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan dan/atau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah Pasal 41 ayat 1 UU Pelayaran jo. Pasal 181 ayat 2 PP 20/2010 pada intinya menyatakan bahwa tanggung jawab tersebut dapat ditimbulkan sebagai akibat pengoperasian kapal, berupakematian atau lukanya penumpang yang diangkut;musnah, hilang, atau rusaknya barang yang diangkut;keterlambatan angkutan penumpang dan/atau barang yang diangkut; ataukerugian pihak ketigaBerdasarkan ketentuan di atas, perusahaan angkutan laut bertanggung jawab terhadap musnah, hilang, dan rusaknya barang yang tanggung jawab tersebut didasarkan pada kesepakatan bersama antara pengguna dan penyedia jasa sesuai dengan perjanjian angkutan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan[1] serta terbatas terhadap jenis dan jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan[2] atau yang lebih dikenal dengan “bill of lading”.Dengan demikian, perusahaan angkutan laut harus berhati-hati terhadap barang yang diangkutnya. Untuk mengalihkan risiko terhadap gugatan ganti kerugian oleh pengirim, perusahaan angkutan laut mengasuransikan barang yang diangkut. Asuransi terhadap barang angkutan ini sifatnya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 41 ayat 3 UU Pelayaran jo. Pasal 181 ayat 3 PP 20/ Barang MuatanBiaya asuransi tentunya dibebankan kepada pengirim atau pengguna jasa. Perjanjian asuransi yang dibuat adalah antara perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan pengirim/pengguna jasa sebagai tertanggung, walaupun dapat dimungkinkan pula perjanjian asuransi dilaksanakan oleh perusahaan asuransi dengan perusahaan angkutan laut untuk kepentingan pengirim/pengguna atau pertanggungan adalah perjanjian, di mana penanggung mengikat diri terhadap tertanggung dengan memperoleh premi, untuk memberikan kepadanya ganti rugi karena suatu kehilangan, kerusakan, atau tidak mendapat keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dapat diderita karena suatu peristiwa yang tidak senada juga diberikan oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian “UU 40/2014” yang menegaskan ruang lingkup asuransi meliputi asuransi kerugian dan juga asuransi jiwa. Pasal 1 angka 1 UU 40/2014 menyebutkan Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untukmemberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; ataumemberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.”Khusus untuk asuransi angkutan laut, tanggung jawab perusahaan asuransi atau penanggung ditegaskan dalam Pasal 637 KUHD yang berbunyiAdalah yang harus dipikul oleh si penanggung yaitu segala kerugian dan kerusakan yang menimpa kepada barang-barang yang dipertanggungkan karena angin taufan, hujan lebat, pecahnya kapal, terdamparnya kapal, menggulingnya kapal, penubrukan, karena kapalnya dipaksa mengganti haluan atau perjalanannya, karena pembuangan barang-barang ke laut; karena kebakaran, paksaan, banjir perampasan, bajak laut atau perampok, penahanan atas perintah dari pihak atasan, pernyataan perang, tindakan-tindakan pembalasan; segala kerusakan yang disebabkan karena kelalaian, kealpaan atau kecurangan nakhoda atau anak buahnya, atau pada umumnya karena segala malapetaka yang datang dari luar, yang bagaimanapun juga, kecuali apabila oleh ketentuan undang-undang atau oleh sesuatu janji di dalam polisnya, si penanggung dibebaskan dari pemikiran sesuatu dari berbagai bahaya ketentuan tersebut, pada dasarnya pihak penanggung atau perusahaan asuransi harus menanggung segala kerugian atas kerusakan barang yang diangkut, termasuk juga yang disebabkan oleh kelalaian awak kapal, kecuali diperjanjian lain dalam dalam polis asuransi secara tegas dinyatakan jika karena kelalaian, reefer tidak dihubungkan ke listrik, asuransi all risk tidak berlaku, maka pihak asuransi tidak berkewajiban untuk mengganti kerugian tersebut dan pihak tertanggung tidak dapat menuntut klaim penggantian kepada perusahaan Kerugian oleh Perusahaan Angkutan LautDalam situasi demikian, pihak perusahaan angkutan laut tetap harus bertanggung jawab untuk membayar ganti kerugian yang diderita oleh pengirim/pengguna jasa berdasarkan ketentuan Pasal 40 dan Pasal 41 UU Pelayaran jo. Pasal 181 PP 20/2010 sebagaimana telah diuraikan di pengirim/pengguna jasa dapat mengajukan gugatan ganti rugi berdasarkan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “KUH Perdata” yang berbunyiTiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian 1366 KUH Perdata juga menegaskan bahwa setiap orang bertanggung jawab, bukan hanya atas perbuatannya, namun juga karena adanya suatu kelalaian atau kasus Anda, pihak pengirim/pengguna jasa mengalami kerugian, karena barang yang dikirim rusak. Kerusakan barang tersebut dikarenakan oleh kelalaian pihak perusahaan anggutan laut, karena tidak menghubungkan container reefer dengan listrik di pelabuhan demikian, pihak perusahaan angkutan laut harus mengganti kerugian yang diderita oleh pihak pengirim/pengguna jasa untuk barang yang jenis dan jumlahnya dinyatakan dalam dokumen muatan dan/atau perjanjian angkutan.[3]Besaran nilai kerugian yang digugat dapat ditentukan berdasarkan nilai asuransi terhadap barang tersebut sebagai tolok jawaban dari kami, semoga bermanfaat.[1] Penjelasan Pasal 41 1 huruf b UU Pelayaran[2] Pasal 180 ayat 2 PP 20/2010[3] Pasal 40 ayat 2 UU PelayaranTags Hai DomaiNesians! Sebuah bisnis memang aktivitas yang berkelanjutan. Jadi, setiap orang pasti ingin bisnisnya tumbuh dan berkembang. Dan ketika bisnis tumbuh, artinya jumlah pelanggan juga bertumbuh. Biasanya, untuk mendapatkan pelanggan baru diperlukan proses identifikasi, kualifikasi, dan proses lainnya yang membutuhkan sumber daya lebih besar. Sumber Freepik Terkadang proses tersebut tidak efektif dan bisa berpotensi merugi. Nah untuk itu, daripada mengejar untuk mendapat dan meningkatkan pelanggan baru, sebaiknya diutamakan untuk menjaga pelanggan yang sudah ada. Meningkatkan Customer Retention Dalam bisnis, dikenal dengan istilah Customer Retention yang maknanya mempertahankan pelanggan. Customer Retention ini menjaga agar pelanggan tidak pindah ke produk pesaing atau bisa disebut dengan pelanggan loyal. Berikut ini ada lima cara yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan customer retention untuk menjaga semua pelangganmu. Menyesuaikan Harga untuk Pelanggan Yang Sudah Membeli Cara meningkatkan customer retention yang pertama ini cukup mudah. Jadi kamu akan memberikan harga yang menarik untuk pelanggan yang sudah membeli produk kamu. Harga tersebut tentu saja bisa lebih murah atau akan mendapatkan bonus tertentu jika membeli lagi. Sistemnya adalah pelanggan yang sudah membeli akan kamu beri voucher setelah mereka melakukan pembelian. Voucher ini bisa kamu kirim melalui email atau secara konvensional melalui kertas voucher cetak. Dengan begitu, pelanggan menjadi tertarik untuk datang lagi kemudian hari. Mengaplikasikan Strategi Cross-selling dan Up-selling Cross-selling dan Up Selling adalah strategi dalam penjualan produk. Cross-selling adalah teknik penjualan produk secara terpisah atau produk yang tujuannya untuk melengkapi produk yang sudah dibeli oleh pelanggan. Sedangkan Up Selling adalah upaya untuk membuat pelanggan membeli produk dengan harga yang lebih mahal dengan memberikan fitur tambahan. Cross-selling ini contohnya adalah topping pada minuman, sedangkan Upselling contohnya menjual paket makanan dengan mendapat gratis minum. Penerapan strategi cross-selling dan up selling dalam penjualan bisa meningkatkan customer retention. Kedua teknik ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk barang dan barang saja. Bahkan bisa dilakukan untuk barang dan pelayanan. Misalnya, membeli dengan minimal tertentu maka pelanggan akan mendapatkan gratis ongkos kirim. Sumber Freepik Membuat Program Customer Loyalty Cara selanjutnya untuk meningkatkan customer retention adalah dengan membuat program customer loyalty. Jadi program ini biasa diterapkan oleh banyak perusahaan dan akan memberikan reward pada pelanggan yang mengumpulkan poin tertentu ketika belanja. Selain ada reward, membuat program customer loyalty ini membuat hubungan dengan pelanggan menjadi lebih personal. Karena biasanya banyak penawaran menarik yang akan kamu berikan untuk pelanggan dari program customer loyalty ini. Dengan begitu, pelanggan jadi akan sering membeli produk atau menggunakan layanan kamu dan bisa meningkatkan customer retention. Personalisasikan Pengalaman Pembeli Nah, ketika berbelanja setiap pelanggan pasti tidak hanya punya keinginan untuk membeli produk atau barang saja. Cara ini tentu saja bisa membuat mereka kembali lagi untuk berbelanja dan meningkatkan customer retention. Personalisasikan pengalaman pembeli ini misalnya meminta pengunjung untuk mengisi formulir, kritik, saran, dan sebagainya. Sebagai reaksi dari pengunjung itulah, kamu akan memberikan reward ke mereka yang bisa saja berupa voucher dan sebagainya. Di formulir yang mereka isi tersebut, meminta mereka untuk mengisi nama, alamat email, dan tanggal lahir. Tujuannya agar bisa memberikan penawaran yang lebih personal. Temui Customer dimanapun Keberadaannya Ketika kamu memahami customer mu, artinya kamu tahu siapa mereka, apa yang mereka inginkan, apa keluhan mereka, dan dimana saja mereka menghabiskan waktunya. Jadi, kamu bisa menemui mereka dimanapun keberadaannya dengan menggunakan internet. Buatlah konten baik itu blog, website, video, sosial media, dan sebagainya yang memenuhi keingintahuan mereka terhadap bisnis atau produk yang kamu tawarkan. Dengan melakukan hal tersebut, kamu akan meningkatkan customer retention dan membuat hadiran customer tidak hanya sebagai hubungan bisnis saja. Tapi lebih dari itu. Sumber Freepik Customer Retention Tinggi, Customer Lama Tak Akan Lari Meningkatkan customer retention memang intinya adalah mempertahankan customer lama agar tidak berpaling ke lain hati. Semakin bagus pelayanan yang diberikan, pelanggan lama ini akan semakin suka dengan perkembangan bisnis. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan pelanggan baru tanpa perlu mengeluarkan budget tambahan lagi. Hilangnya Barang Kiriman merupakan salah satu masalah yang besar. Sekalipun banyak penyedia layanan jasa antar barang di Indonesia yang memberikan SOP atau prosedur untuk keamanan barang yang super ketat, hal tersebut tidak menjamin sepenuhnya. Masalah terkait hilangnya barang pengiriman seringkali terjadi. Ini tidak hanya terjadi pada perusahaan yang dikenal sebagai penyedia jasa yang memiliki pelayanan yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, masalah yang sama kerap dialami oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman barang yang terkenal memiliki pelayanan yang baik dan memuaskan. Bisa jadi masalah yang dialami merupakan masalah teknis ataupun memang kesalahan murni dari pihak terkait. Barang Kiriman Hilang Tidak semua jasa melakukan pekerjaannya dengan baik. Masalah yang kerap kali terjadi berkat penggunaan jasa ekspedisi ini tidak hanya soal hilangnya barang pengiriman. Ada pula kekeliruan lain yang kadang kala terjadi seperti rusaknya barang ataupun barang tidak diterima di tempat tujuan yang sesuai dengan alamat penerima nyasar. Pada umumnya, hal itu lumrah adanya. Sebagai pengguna jasa ekspedisi tentunya Anda tak ingin kejadian itu teralami. Namun, apabila hal tersebut ternyata menimpa Anda, apa yang seharusnya dilakukan? Sebaiknya Anda segera mngajukan klaim ganti rugi terkait hilangnya barang pengirman tersebut. Klaim yang diajukan dilakukan dengan cara mengunjungi langsung kantor pengiriman barang. Jangan lupa, sebelumnya Anda harus membuat surat klaim untuk kemudian diajukan ke sana. Akan tetapi, sebelum Anda mengajukan klaim tersebut, terlebih dahulu Anda harus memastikan bahwa barang yang dikirim memang benar-benar rusak atau hilang tanpa jejak sama sekali. Apabila masalah yang dialami tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya, semua barang bahkan ketika sudah diasuransikan dengan menggunakan layanan asuransi pengiriman pun tak dapat diproses. Perlengkapan yang Harus Dibawa untuk Pengajuan Klaim Sebelumnya telah dikatakan bahwa sebelum mengajukan klaim hilangnya barang pengiriman, Anda harus membawa surat klaim atas barang yang hilang ke kantor atau perusahaan jasa ekspedisi. Isi dari surat klaim tersebut meliputi detail barang yang hendak dikirim, seperti apa barang yang dikirim, berat, jumlah, nilai barang, tujuan pengiriman, dan rincian lain yang harus diinformasikan kepada pihak jasa ekspedisi. Selain itu, jangan lupa untuk membawa identitas diri seperti KTP, SIM, Pasport dan sebagainya untuk membuktikan keaslian data. Tak lupa, Anda pun harus mengambil resi pengiriman asli yang diberikan pada saat Anda mengirimkan barang. Namun, copy-lah resi tersebut beberapa untuk jaga-jaga apabila dibutuhkan. Lalu, apabila Anda sudah mengajukan dan mengirimkan surat klaim kehilangan barang, yang mesti Anda lakukan adalah menunggu konfirmasi dari jasa ekspedisi terkait. Jika surat pengujuan telah diterima namun tak ada konfirmasi apa pun atas itu semua, kembali Anda dapat mendatangi kantornya. Secara prosedural, surat dikirim harus setidaknya diserahkan 14 hari 2 Minggu berdasarkan tanggal paket tiba seharusnya di tujuan. Apabila terhitung sekitar 3-4 hari barang yang dikirm belum juga sampai ke penerima, maka Anda dapat mengajukan surat klaim hilangnya barang pengiriman atau bahkan klaim ganti rugi. Nilai kompensasi pada tiap jasa pengirman barang bisa berbeda-beda. Maka dari itu, Anda harus mengetahui dan memahami prosedur nilai ganti rugi yang menjadi kewajiban jasa ekspedisi terkait berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Biasanya, ganti rugi yang akan diberikan oleh perusahaan jasa ekspedisi adalah maksimal 10 kali biaya atau ongkos kirim paket. Atau, setidaknya ganti rugi yang diberikan akan senilai dengan barang yang hilang dipilih yang paling rendah. 6 Strategi Tepat Menaikkan Harga Tanpa Kehilangan Pelanggan Bagaimana cara menaikkan harga barang atau produk yang dijual tanpa harus kehilangan pelanggan? Simak beberapa strategi yang bisa Anda lakukan! Di dalam sebuah bisnis adakalanya perusahaan mengalami masa sulit ketika harus menaikkan harga suatu produk. Menaikkan harga sebuah produk ini tentunya bukan hal yang mudah, karena keputusan tersebut tidak selalu dipahami dengan mudah oleh konsumen. Untuk menghindari dampak dari kenaikan harga yaitu kehilangan pelanggan dan minimnya peminat, maka perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat untuk menyiasatinya. Di bawah ini akan kami jelaskan beberapa strategi yang bisa Anda lakukan. Sosialisasikan ke Pelanggan Konsumen adalah salah satu elemen penting di dalam sebuah bisnis, adanya kenaikan harga akan langsung berdampak pada keputusan mereka untuk membeli sebuah produk. Sosialisasikan kepada konsumen mengenai rencana kenaikan harga agar konsumen memahami keputusan Anda. Jangan membuat keputusan penting tanpa melibatkan konsumen. Anda bisa mensosialisasikan perubahan harga tersebut melalui media online, seperti e-mail, broadcast, social media ataupun toko online. Anda bisa membuat banner atau semacam iklan yang berisi tentang rencana perubahan harga tersebut di masa yang akan datang. Jelaskan Keuntungan Bukan Alasan Jangan menyalahkan inflasi. Sebaliknya jelaskan kepada pelanggan, keuntungan-keuntungan yang akan mereka peroleh atau value-added yang Anda berikan dengan adanya kenaikan harga tersebut. Pikirkan kondisi psikologis pelanggan. Tidak ada orang yang mau membayar harga yang lebih mahal tanpa adanya keuntungan tambahan yang bisa mereka dapatkan. Brand image sebuah usaha akan memengaruhi keyakinan psikologis konsumen untuk terus membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan sebuah brand image yang baik, konsumen akan selalu yakin bahwa produk Anda yang terbaik di bidangnya sehingga tidak terlalu mempermasalahkan adanya kenaikan harga karena kepuasan dan kepercayaan yang dirasakannya. Pantau biaya dan anggaran hingga arus kas masuk keluar perusahaan dengan software akuntansi Jurnal. Coba gratis Jurnal sekarang dan dapatkan promo menarik! Beri Penjelasan Secara Jujur Biasanya setelah pengumuman mengenai kenaikan harga, pelanggan akan bertanya-tanya mengenai detail kenaikan harga tersebut. Memberikan penjelasan kepada pelanggan secara jujur akan membantu pelanggan untuk memahami alasan dari kenaikan harga tersebut. Berikan penjelasan dengan jujur dan logis mengapa perusahaan perlu menaikkan harga. Penjelasan Anda haruslah masuk akal dan tidak berkesan dibuat-buat, karena mereka akan terus membandingkan harga Anda dengan pesaing. Berikan Bonus atau Hadiah Kadang kala ketika pelanggan mengetahui kenaikan terjadi pada sebuah produk, mereka akan mengurungkan niatnya untuk membeli. Untuk mensiasati masalah tersebut, Anda dapat memberikan bonus spesial berupa kupon undian atau hadiah. Hal ini dilakukan agar pelanggan berpikir walaupun ada sedikit kenaikan, namun keuntungan yang didapat masih lebih banyak. Anda juga dapat menyiasatinya dengan memberikan bonus tertentu dengan minimal pembelian tertentu. Dengan strategi ini diharapkan dapat menjadikan pelanggan Anda tetap loyal. Berikan Touch Up Pada Produk Strategi yang terakhir adalah memberikan sentuhan baru pada produk Anda. Contohnya dengan membuat kemasan baru yang lebih menarik, memperbarui kualitas kemasan dan mempercantik packaging untuk pengiriman barang. Bahkan bisa juga dengan membuat tampilan baru pada toko online dan akun social media bisnis Anda. Sehingga, pelanggan merasa kenaikan harga sesuai dengan peningkatan kualitas dan pelayanan Anda. Karena sifat konsumen adalah selalu ingin mendapatkan lebih dari apa yang dapat mereka berikan dan tidak ingin dirugikan, maka untuk menaikkan harga sebuah produk atau barang, pihak perusahaan harus melakukan perhitungan dengan baik. Salah satu cara untuk menghitung kenaikan harga produk, biasanya diperoleh dari menghitung harga pokok penjualan atau HPP yang timbul dari adanya semua biaya produksi. Untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan penghitungan HPP ini, maka sudah seharusnya bagian keuangan mulai menggunakan software akuntansi online seperti Jurnal. Melalui Jurnal, perusahaan dapat melakukan analisis dengan cepat tentang aktivitas presentase harga yang harus dibebankan pada sebuah produk. Di samping itu, Jurnal akuntansi online, juga secara otomatis akan memasukkan perhitungan HPP tersebut pada laporan laba-rugi maupun laporan keuangan lainnya dengan tepat dan efisien. Pelajari juga bagaimana mengelola dan mengatur inventory Anda dengan lebih mudah menggunakan aplikasi inventory barang dari Jurnal. Yuk, jadwalkan demo langsung dengan sales Jurnal untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan Jurnal! Di atas adalah beberapa tips ataupun strategi yang bisa Anda lakukan untuk menaikkan harga barang atau produk yang Anda jual tanpa harus kehilangan pelanggan. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda! Ikuti sosial media Jurnal untuk tips lain seputar bisnis, akuntansi, dan keuangan. Membangun sebuah bisnis pasti erat kaitannya dengan untung dan rugi. Tidak pernah ada satupun bisnis yang selalu berada di atas. Ada kalanya setiap usaha menemui berbagai macam kesulitan yang menghambat laju perkembangan bisnisnya. Salah satu masalah yang kerap menghantui para pebisnis online adalah retur barang. Hal ini banyak sekali dirasakan oleh para pebisnis, dan kerap kali terjadi berulang kali. Lalu apa sebenarnya retur dan bagaimana mengatasi hal ini?Apa Itu Retur?Retur merupakan proses pengembalian barang oleh konsumen, dikarenakan barang yang diterima tidak sesuai dengan keinginan. Barang tersebut biasanya berbeda dengan apa yang dilihat atau mengalami kerusakan pada saat pengiriman, dan menyebabkan terjadinya pengembalian uang. Hal ini bisa merugikan kamu sebagai pihak penjual, karena barang tersebut akan kembali dalam keadaan yang tidak sempurna seperti sebelumnya. Namun ternyata retur sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Retur penjualan atau barang yang dikembalikan oleh pembeli kepada penjual. Penyebabnya sendiri biasanya karena kesalahan dalam mengirim barang, kelebihan jumlah produk, atau barang yang diterima mengalami kerusakan. Hal lain yang menyebabkan retur penjualan adalah pengiriman barang yang terlambat dan juga spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan penawaran pembelian atau barang yang dikembalikan oleh penjual kepada pemasok barang tersebut. Retur jenis ini biasanya memiliki jumlah yang besar, sehingga cukup memakan waktu dan juga biaya. Penyebabnya pun masih sama dengan retur penjualan, sehingga tidak hanya merugikan pihak pemasok, tapi juga kamu selaku penerima Yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi ReturRetur merupakan hal yang umum Ketika membangun sebuah bisnis. Namun hal ini juga berarti pertanda buruk akan performa bisnis yang kamu jalani. Sehingga dibutuhkan evaluasi secara berkala, guna mengurangi hal ini. Namun Ketika hal ini terjadi pada bisnismu, terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan Akui kesalahan dan permasalahan. Keluhan konsumen tentu didasari dengan hal yang tidak mengenakan terjadi pada dirinya. Sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalag dengan mengakui kesalahan komplain dengan baik. Ketika konsumen bisnismu tidak menerima barang yang sesuai dengan ekspektasi mereka, apalagi penyebabnya adalah kerusakan pada barang tersebut, wajar jika mereka akan mengeluh dengan caranya masing-masing. Lakukan komunikasi yang baik dan berikan pengalaman penanganan yang menarik, guna mengatasi permasalahan data dan solusi. Setelah mendengarkan keluhan dan meresponnya dengan baik, berikanlah data yang sesuai dengan realita di lapangan dan juga solusi terbaik yang akan konsumen kamu dapatkan. Lakukan hal ini dengan tetap tenang dan juga profesionalJual Kembali barang yang di retur. Barang yang dikembalikan tidak sepenuhnya menjadi barang yang gagal, sehingga masih ada kesempatan bagi barang tersebut dapat terjual. Berikan harga atau promo khusus bagi barang tersebut, yang dapat menarik orang untuk membeli dengan memahami kondisi Mengurangi Retur PenjualanMeskipun retur adalah hal yang biasa terjadi pada setiap bisnis, tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi juga pada bisnismu sendiri. Mengingat Ketika retur terjadi, otomatis kerugian siap menghampiri bisnismu. Maka dibutuhkan solusi untuk mengurangi kesempatan hadirnya permasalahan ini, dan hal yang bisa kamu lakukan adalah Selalu gunakan foto produk yang asli. Foto asli yang kamu gunakan untuk promosi barang, tentu menjadi alasan mengapa konsumen membeli produk tersebut. Ketika kamu merepresentasikan barang yang kamu miliki dengan baik dan asli tanpa penambahan apapun, maka barang yang diterima pun akan sesuai dengan aslinya. Sehingga retur barang yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya ekspektasi konsumen akan minim deskripsi yang spesifik. Ketika informasi yang diberikan sudah sangat rinci dan sesuai, kecil kemungkinan terjadinya retur penjualan pada bisnismu. Konsumen akan paham betul mengenai barang yang mereka beli, sehingga mereka memiliki gambaran akan barang tersebut. Kesalahpahaman pun tidak akan terjadi, begitu pula dengan retur panduan penggunaan. First impression konsumen ketika menggunakan barang yang dipesan sangatlah penting. Banyak kasus retur penjualan terjadi bukan karena barang tersebut rusak/cacat melainkan karena kurangnya informasi cara penggunaan produk, yang menyebabkan kesalahpahaman pada konsumen akan barang pengecekan sebelum pengirimab barang. Sebelum mengirim barang, pastikan barang yang dikirim itu benar, dan kondisinya pun sesuai dengan apa yang ditawarkan. Pilih juga jasa kirim barang yang aman guna menghindari kerusakan barang pada saat pengiriman membangun sebuah bisnis itu tidak selalu berjalan dengan mulus, karena kamu akan terus menghadapi beragam masalah. Mulailah untuk mencari solusi terbaik untuk memecahkan tiap permasalahan, termasuk bagaimana mengatasi masalah retur barang. Beruntunglah kamu yang saat ini telah berlangganan Clodeo. Karena meskipun permasalahan retur terjadi, kamu tetap bisa menghindari sebagian kerugian, dengan mendapatkan biaya gratis retur untuk penggunaan kurir JX, SAP dan SiCepat Express. Menarik banget kan? Makanya jadilah pebisnis yang pintar, dengan berlangganan Clodeo!

apa yang harus dilakukan oleh perusahaan ketika mereka kehilangan barang